Sabtu, 30 Desember 2017

Serunya Buka Puasa Bersama Ademos

Bojonegoro - Jumat, 11 Juli 2014 merupakan hari yang padat bagiku. Sekitar pukul 07.00 WIB, Aku berangkat menuju ke Wisma Toyoaji, Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur untuk mengikuti Workshop Pengembangan Minat dan Budaya Baca di Kabupaten Bojoneoro Tahun 2014. Ini adalah hari kedua pelaksanaan workshop yang diikuti oleh pegiat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Se Kabupaten Bojonegoro. Menjelang pukul 11.30 WIB, workshop pun diakhiri dan dilanjutkan setelah sholat Jumat.

Setelah sholat Jumat, Aku bergegas menuju lokasi worksop dan mengikuti sesion berikutnya. Acara berikutnya adalah membuat yel-yel TBM dan pembahas rencana kegiatan Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro yang dibagi menjadi beberapa wilayah kerja meliputi wilayah kerja barat, timur, tengah dan selatan. Akhirnya pun terpilih atau yel yel TBM Bojonegoro. Apabila ada ucapan 'TBM Bojonegoro' peserta dengan kompaknya menjawab 'Dengan Membaca Kita Berdaya'. Setelah itu dilanjutkan pemaparan rencana kegiatan di masing masing wilayah kerja.

Sekitar pukul 14.30 WIB, kegiatan workshop Pengembangan Minat dan Budaya Baca di Kabupaten Bojoneoro Tahun 2014 pun dinyatakan ditutup oleh panitia. Aku pun bergegas pulang untuk menghadiri undangan dari Ademos. Ademos atau Asosiasi Untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial merupakan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal yang berada di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro.

Sekitar pukul 15.15 WIB Aku pun tiba di rumah dan bergegas mandi dan sholat ashar. Setelah itu Aku langsung menuju lokasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Ademos. Sebelumnya Aku sudah ijin terlebih dahulu kepada panitia bahwa nanti datang terlambat. Adapun kegiatan yang diselenggarakan oleh Ademos adalah dalam bentuk sinau bareng. Untuk yang pertama pada tanggal 11 Juli 2014 membahas tentang Kemiskinan dan Ketakberdayaan Bojonegoro Barat di tengah keberlimpahan dan tanggal 18 Juli 2014 membahas tentang Organisasi Masyarakat Sipil dan Perubahan Sosial di Bojonegoro Barat.

e3ab67e3ff2fe7f6bae858a1d1ff3b41_serunya-buka-puasa-bersama-ademosDalam diskusi tersebut disampaikan oleh pemateri Ahmad Shodikin yang merupakan aktivis Asosiasi Untuk Demokrasi Dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) yang juga mahasiswa S2 Fisipol UGM. Menurutnya ternyata ketimpangan dan kemiskinan yang terjadi di Bojonegoro saat ini, sebenarnya adalah warisan sejarah. Semenjak masa kerajaan majapahit banyak sekali masyarakat yang jadikan sebagai prajurit untuk berperang. Kemudian pada masa penjajahan Belanda, masyarakat disuruh kerja rodi yang diberlakukan oleh Belanda saat itu. kemiskinan yang terjadi sebenarnya sudah terjadi sejak jaman majapahit, ungkapnya.

Tidak berhenti sampai disitu,adanyamasalah irigasi di Bojonegoro. Keberadaan waduk pacal yang ada di Bojonegoro timur membuat kondisi ekonomi juga lebih baik, berbeda dari masyarakat Bojonegoro barat yang masih mengalami masalah irigasi.

Saat ini Bojonegoro sedang menjadi buah bibir nasional maupun internasional dengan keberadaan industri migas. Akan tetapi hal ini akan menjadi kerugian bagi kita jika tidak peduli terhadap masyarakat, yakni kepedulian masyarakat pada masalah kemiskinan dalam berlimpahnya sumder daya alam.

 

Kemunculan indutri besar migas ini ternyata tidak bisa dinikmati masyarakat sekitar, karena keterbatasan skill masyarakat lokal. Sebagian besar masyrakat lokal hanya menjadi buruh kasar proyek pembangunan infrastruktur industri migas. Lebih lanjut, program CSR yang diberikan perusahaan yang saat ini bergulir, juga dirasa belum mampu secara optimal dan menjadi solusi atas kemiskinan tersebut.

[caption id="attachment_196" align="alignleft" width="300" caption="Sinau Bareng Ademos"]4fdc0336666ded02abf82fbebc90218c_sinau-bareng-ademos-di-dolokgede-tambakrejo-bojonegoro[/caption]

Kemiskinan yang terjadi di Bojonegoro barat harus segera mendapatkan titik terang. Pemerintah, perusahaan dan masyarakat diharapkan mampu bersinergi, agar perekonomian di Bojonegoro barat bias berkembang. diharapkan adanya sinergitas dan kepedulian terhadap potensi lokal, imbuhnya.

Sekitar pukul 17.30 WIB, acara pun di akhiri dan dilanjutkan dengan buka bersama. Dalam acara sinau bareng dan dilanjutkan dengan buka bersama ini juga diikuti oleh pengrajin batik jonegoroan khas Kota Bojonegoro dari Desa Ngunut Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Seru banget, bisa sharing ilmu tentang batik dan Aku pun berbagi tentang ilmu blogging. Acara yang spektakuler dan dimuat secara sederhana terasa lebih berkesan. (@kakdidik13)

0 komentar

Posting Komentar