Terik matahari terasa begitu panas, namun aktifitas warga yang melintas di Jalan Raya Cepu - Bojonegoro terlihat ramai. Wajar karena pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro saat ini mengalami perkembangan yang signifikan setelah ditemukannya ladang migas terbesar se-Asia di Bumi Angling Dharma ini. Selain pembangunan proyek migas di Kecamatan Gayam,juga pembangunan jalur rel kereta api ganda sehingga mengakibatkan jalan raya semakin ramai dengan kendaraan dump truk.
Senin, 15 September 2014 di warung milik mas Judi yang terletak tidak jauh dari Fly Over di Desa Ngraho Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro Aku bersama sahabatku Mohammad Kundori, Edy Supra Eko, Mas Pri (aktifis Karang Taruna Desa Ngraho Kecamatan Gayam) dan Mas Lukman (Penjual Pentol Keliling) menghabiskan waktu istirahat siang untuk menikmati secangkir kopi, es teh, pentol dan aneka camilan. Ngopi bagi sebagian warga di Bojonegoro kebanyakan hanya untuk nongkrong berjam-jam bersama teman atau sekedar melepas kejenuhan. Namun tidak bagi kami, setiap kali janjian untuk ngopi selalu kami sisipkan diskusi kecil yang membahas tentang peristiwa terkini, perkembangan Bojonegoro, bisnis kuliner, bisnis travel dan sebagainya.
Ada yang menarik tentang ngopi siang ini selain diskusi mengenai perkembangan Bojonegoro, mas Pri penjual pentol keliling yang ikut nimbrung bersama kami berkeinginan untuk bisa menjadi pengusaha sukses dan membuka usaha jual Bakso mengikuti jejak Bang Jeck tetangganya dari Dusun Bulu Desa Ngraho Kecamatan Gayam yang berhasil membuka usaha bakso jumbonya di Depan Kantor Polsek Purwosari.
"Membuka bisnis usaha tempat makan atau kuliner dibutuhkan suasana yang asri, parkir yang luas dan tentu resep khas yang dimiliki dan menjadi menu khas tersendiri", ucap sahabatku Muhammad Kundori alumni Sastra Inggris Universitas Teknologi Yogyakarta.
Sekitar Pukul 13.30 WIB kami pun mengakhiri diskusi kecil kami dan melanjutkan rutinitas kami masing - masing dan akan dilanjut di lain kesempatan ketika ngopi bersama lagi. (@kakdidik13)
0 komentar
Posting Komentar