Yogyakarta - Setelah menyusuri Candi Prambanan, Aku dan Peserta Jambore Pemuda Indonesia (JPI) tahun 2014 kembali menuju lokasi perkemahan. Ketua kontingen atau biasa kami sebut pak lurah dari Provinsi Jawa Timur, Muhammad Roqib mengambil konsumsi makan siang di tenda yang terletak di dekat sekretariat panitia. Dengan semangat kebersamaan, kami pun makan siang bersama di tenda. Selesai makan, Aku duduk santai kurang lebih selama 10 menit, setelah itu ku ambil perlengkapan mandi dan bergegas menuju kamar mandi yang terletak tidak jauh dari tenda kami.
Selesai mandi, Aku berganti pakaian dengan menggunakan pakaian khas daerah masing - masing. Aku memakai baju batik Bojonegoro dengan motif buah salak berwarna biru muda. Untuk penutup kepala, Aku memakai udeng khas Banyuwangi. Sedangkan teman - temanku kontingen Jawa Timur memakai pakaian adat khas dari kabupaten masing - masing.
Sekitar pukul 14.00 WIB semua peserta yang telah memakai pakaian adat khas masing - masing Provinsi menuju bus yang telah disiapkan. Provinsi Jawa Timur satu bus dengan kontingen dari Provinsi DKI Jakarta. Setelah itu, rombongan pun berangkat menuju lokasi kegatan Kirab Budaya Pemuda Nusantara 2014. Di perjalanan, kami pun berkenalan dan saling tukar kartu nama. Tak terasa, rombongan pun tiba di lokasi dan bus pun parkir di area parkir Abu Bakar Ali.
Satu persatu peserta turun dari bus dan baris sesuai urutan banner Provinsi yang dibawa oleh petugas Paskibra setempat. Selanjutnya peserta melakukan kirab dengan berjalan kaki di sepanjang Jalan Malioboro hingga finish di Museum Benteng Vredebreg / Monumen SO 1 Maret Yogyakarta. Setelah berhenti di depan panggung yang terletak di depan Museum Benteng Vredebreg, kami dari kontingen Provinsi Jawa Timur pun menampilkan lagu daerah yang berjudul Tanjung Perak dihadapan tamu undangan dan penonton yang hadir.(@kakdidik13)
0 komentar
Posting Komentar